Sabtu, 01 Agustus 2009

Rabu, 24 Juni 2009

Minggu, 21 Juni 2009

puisi cinta

puisi cita buat kau-kau yang lagi jatuh cinta
sori jelekyah maaf yah saalya aku bukan pujangga jadi aku engga bisa buat yang bagus.......
sat kamu terlelap dan termenung diam seribu kata saat itu pula kamu, akan merindukan aku dan aku akan selalu ada untuk kau.....
dan janganlah kau berpaling dari aku karna haya akulah pelipur cintamu dan aku akan selau satia untuk kau... hidup aku seperti hakya darah di tubuh kau tak akan pernah bisa berpisah untuk salamaya dan cinta aku seperti air yang selau mengalir setiap saat
dan setiap waktu, aku adalah air yang memberimu kehidupan sat kau merasa letih ......walo tak selamaya kita bisa bertemu tapi hati
kita tetap bersatu untuk selamaya......

peninggalan jaman purba

Manusia Purba Museum is a small prehistoric museum with significant collections of prehistoric artifacts and prehistoric human’s bones. This unique museum is located in the west tip of Bali, in Gilimanuk, Jembrana regency. This museum houses collection of prehistoric bones and artifacts which were found by R.P. Soejoeno of Bali Archaeological Service during great excavation in 1962, in the village of Cekik, where the museum finally located.

prehistoric01

Cekik site is one of the biggest necropolises found in Indonesia. In this site, the archeologists found various artifacts such as jewelries, bronze equipments, glass beads, pottery and sarcophagus, 100 complete prehistoric human skeletons adult were also found in an ancient graveyard in this excavation area.

prehistoric02

The artifacts and the bones which were found in Cekik excavation site are exhibited in this museum in a modest display. The prima ballerina of this museum is two sarcophaguses which form a set of double jar burial, it is a unique burial system in which the second jar contains a skeleton in a position of a man which his hand were tied in the back, which suggest that this unfortunate person was buried alive against his will to accompany the deceased person in the first sarcophagus.

Cultivation period (Neolithicum)

Manusia Purba Museum of Gilimanuk houses a complete collection of early civilization in this island which provides useful information on the life and culture of ancient inhabitants of the last paradise; magnificent and important collections for a small and modest museum which is frequently unnoticed by the Balinese and the visitors. It worth a visit but one hardly knows it exists.

Cultivation period (Neolithicum)

jenglot

ilmuan dan penemu mesin uap

ilmuwan dan Penemu


James Watt 19 January 1736 - 25 Agustus 1819
Mesin Uap

James Watt (19 January 1736 - 25 Agustus 1819) adalah penemu yang mengembangkan mesin uap yang menjadi dasar dari Revolusi Industri.

James Watt lahir pada tanggal 19 Januari, 1736 di Greenock, satu kota pelabuhan laut di Firth Clyde, Skotlandia. Ayahnya adalah pemilik kapal dan kontraktor, sedangkan ibunya, Agnes Muirhead, datang dari keluarga terhormat dan berpendidikan.

Watt bersekolah secara tak teratur tetapi dan lebih banyak mendapat pendidikan di rumah oleh ibunya. Dia menunjukkan ketangkasan yang luar biasa dan bakat untuk ilmu pasti seperti matematika, walaupun bahasa Latin dan Yunani tidak menggerakkan hatinya, dia menyukai legenda dan cerita rakyat Skotlandia.

Ketika dia berumur 18 tahun, ibunya meninggal dan kesehatan ayahnya perlahan-lahan mulai merosot, Watt melakukan perjalanan ke London untuk melanjutkan study tentang pembuatan instrument dan peralatan selama satu tahun, kemudian kembali ke Skotlandia dengan tujuan membuat sendiri bisnis pembuatan instrumennya. Tetapi karena dia tidak menyelesaikan tujuh tahun study nya sebagai apprentice (murid yang bekerja sambil belajar), permohonan untuk membuka bisnis tersebut terhambat, walaupun pada saat itu belum ada pembuat instrumen dan peralatan matematika di Skotlandia.

Dengan dibantu oleh tiga orang professor yang ada di Universitas Glasgow, James Watt akhirnya diberi kesempatan untuk membuka workshop (bengkel) kecil di universitas.

Empat tahun setelah membuka tokonya, James Watt mulai melakukan percobaan dengan uap setelah temannya, Professor John Robison, membuat dia tertarik pada mesin tersebut. Pada saat itu, Watt sama sekali tidak pernah mengoperasikan mesin uap, tetapi dia tetap berusaha untuk membuat satu model mesin. Walaupun gagal, dia tetap melanjutkan percobaannya dan mulai membaca apa saja yang bisa dibacanya. Dia kemudian secara terpisah menemukan pentingnya energi panas yang ditimbulkan dan diserap oleh tiap-tiap obyek untuk mengerti lebih jauh tentang mesin. pada tahun 1765 dia berhasil membuat sebuah model mesin yang dapat bekerja dengan baik.

Sebagai penghargaan atas jasa-jasanya atas pengembangan mesin uap yang memicu revolusi industri, nama Watt diabadikan dan dijadikan sebagai satuan energi dengan symbol W oleh International System of Units (atau 'SI') seperti yang kita kenal sekarang.


◄ Sebelumnya Ilmuwan dan Penemu Berikutnya ►